Penyakit
yang menyerang tubuh manusia kadang bisa hilang sekaligus saat penyakit itu
datang dan langsung diobati. Namun ada juga beberapa penyakit yang setelah
diobati masih ada yang kembali lagi, istilahnya penyakit itu kumat. Salah satu
penyakit tersebut adalah demam kejang. Aduh susah nih kalau begini
masalahnya, bisa repot setengah mati. Lalu bagaimana cara merawat anak saat
kumat demam kejang? Mari kita simak bersama.
Sekitar
30 sampai 35 % kejadian demam kejang memiliki kemungkinan untuk kumat. Biasanya
demam kejang kumat terjadi dalam satu tahun dan ada juga yang kumat setelah dua
tahun. Demam kejang yang kumat akan sangat membahayakan anak jika anak tersebut
masih sangat kecil (kurang dari 15 bulan), orangtua anak juga menderita demam
kejang atau epilepsy, sering demam, jika demam dan jarak antara kejang itu
relatif pendek, mengalami demam yang rendah sebelum kejang.
Berdasarkan
bhgbhdgbj telah menyatakan bahwa ada 2 macam perawatan untuk anak yang
sering kumat demam kejang. Pertama yakni perawatan pencegahan, pada beberapa
kasus pencegahan pada kumat demam kejang kurang direkomendasikan karena
pengaruh buruk dari pemberian obat pencegah (seperti acetaminophen or
ibuprofen) lebih besar daripada keuntungannya. Perawatan pencegahan pada anak
yang memiliki demam dengan temperature yang lebih besar dari 38 derajat selsius
itu diperbolehkan akan tetapi tidak diharuskan, lebih baik anda berkonsultasi
dengan dokter.
Perawatan
kedua bagi anak yang kumat demam kejang dengan cara perawatan di rumah. Caranya,
tempatkan anak pada posisi tidur yang nyaman dan jangan meletakkan benda pada
mulutnya. Selain itu selalu pastikan si anak tetap dapat berinteraksi dengan
kita meskipun tidak mungkin dan jika kejang lebih dari 5 menit maka salah satu
orangtua segera panggil dokter sedangkan
satunya tetap berada di samping anak.
0 comments:
Post a Comment